Islam ingin umatnya memiliki jasmani yang kuat dan memberikan perhatian untuk itu. Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian terhadap jasad dengan melatih otot dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting. Oleh karena itu Rasulullah menganjurkan olahraga seperti: berenang, memanah, dan berkuda. Beliau juga bersabda bahwa seorang muslim yang kuat lebih dicintai Alloh dari pada seorang muslim yang lemah. Tapi sungguh aneh umat islam sekarang, kebanyakan dari mereka memilih olahraga bukan untuk tujuan pertamanya namun lebih memilih olahraga – olahraga yang bersifat permainan. mereka banyak-banyak berolahraga hingga mereka lupa akan tujuan Alloh menciptakan manusia yaitu untuk beribadah. Allah Berfirman, “Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu” (Q.S Az Zariyat : 56).
Syaikh Muhammad Sholih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Latihan olahraga itu boleh, selama tidak melalaikan kewajiban. Jika sampai melalaikan kewajiban, maka olahraga tersebut adalah haram.” Apabila seseorang mempunyai kebisaaan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam olahraga, maka sesungguhnya ia telah menyia-nyiakan waktu, minimal keadaan dalam hal ini adalah makruh, tetapi makruh sangat dibenci, hukum makruh bisa diidentikkan dengan haram, lihat firman Alloh dalam surat Al-Isra 22-38. Rasulullah SAW juga pernah bersabda: “satu dari ciri kebaikan islam seseorang ialah meninggalkan segala perkara yang tidak berguna”. (H.R Tarmudzi)
Dan lebih berbahaya lagi kalau olahraga tersebut mengganggu jadwal sholat berjama’ah, melalaikan dan cenderung kearah maksiat. Perbuatan dosa atau maksiat yang diiringi dengan sikap tenang ketika melakukannya (tanpa merasa bersalah dan tidak diiringi dengan istighfar) praktis dapat merusak hubungan seseorang dengan Alloh. Dalam sebuah hadits Rasulullah pernah melukiskan bahwa seorang mukmin yang melakukan dosa maka dosa itu seperti satu noda hitam dalam hatinya. Jika ia beristighfar maka hatinya akan mengkilap kembali. Bila tidak, maka noda hitam itu akan menutupi hatinya seperti yang difirmankan Alloh: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka” (Q.S 83:13).
Imam Ibnu Jauzi rahimahullah berkata: “Penyebab semua bentuk peremehan terhadap kebaikan atau kecenderungan pada maksiat adalah panjangnya angan-angan… Tidak ragu lagi bahwa siapa saja yang mengira masih hidup besok pagi, ia akan bekerja dengan santai malam harinya. Dan barang siapa yang menggambarkan seakan kematian sangat dekat, ia akan bersungguh-sungguh. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sholatlah kalian bagai orang yang akan berpisah (mati)” (H.R Ibnu Majah).
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah, marilah kita berolahraga dengan benar tanpa melalaikan kewajiban – kewajiban kita. Sudah seharusnya kita menjadi orang cerdik yang bisa mengatur waktu dan tenaga dengan seefektif mungkin sehingga kita bisa menjadi seorang muslim yang kuat jasmani maupun rohani. Wallohu a’lam bish showab.
0 komentar:
Posting Komentar